Kejahatan cyber adalah suatu tindakan kejahatan yang berkaitan dengan komputer maupun perangkat jaringan, biasanya kejahatan ini dilakukan secara online. bahkan kejahatan cyber ini bisa menargetkan siapa saja, Jika kalian menjadi salah satu korbannya, tentu akan mengakibatkan banyak merugikan.
Seiring
perkembangan zaman saat ini, dalam kehidupan sehari-hari kita, pastinya
tidak dapat dipisahkan lagi dari dunia digital dan internet. Hal tersebut
dikarenakan penggunaan media sosial dan internet yang sangat memudahkan
kegiatan dalam segala aspek
sehari-hari. Akan tetapi disamping penggunaan media sosial yang sangat
bermanfaat, ada dampak negatif yang sangat berbahaya loh!!
Salah satu dari dampak negatif tersebut adalah cyber crime.
Bagi kamu yang belum tahu apa itu cyber crime, Yuk kenali dulu mengenai apa itu
cyber crime agar kamu bisa menghindarinya sedini mungkin tanpa harus
mengalaminya.
Apa itu cyber crime?
Kejahatan cyber adalah suatu tindakan kejahatan yang
berkaitan dengan komputer maupun perangkat jaringan, biasanya kejahatan ini
dilakukan secara online. bahkan kejahatan cyber ini bisa menargetkan siapa
saja, Jika kalian menjadi salah satu korbannya, tentu akan mengakibatkan banyak
merugikan. Bahkan berpengaruh pada kondisi mental hingga kerugian secara
finansial. Salah satu contoh dari cyber crime yang sangat berbahaya adalah
Doxxing(tindakan
mengungkapkan atau mempublikasikan informasi pribadi, sensitif, atau pribadi
seseorang tanpa izin),
yang berujung pada cyberbullying hingga pengambilan data pribadi dan
menyebarkannya di internet. Tujuan dari tindakan ini sangat bermacam-macam.
Mulai dari ancaman, pemerasan ,mempermalukan seseorang dan mengambil keuntungan
yang lainnya.
Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi dan internet,
ancaman kejahatan siber atau cyber crime semakin banyak bermunculan. Untuk
melindungi diri dari berbagai aksi serangan siber tentunya kita harus
mengetahui bagaimana cara meminimalisirnya.
1. Menggunakan Kata Sandi yang Kuat dan Unik
·
Gunakan kombinasi karakter yang kompleks (huruf
besar, huruf kecil, angka, simbol) untuk membuat kata sandi yang lebih sulit
ditebak.
·
Gunakan kata sandi yang berbeda untuk setiap
akun. Jangan menggunakan kata sandi yang sama di berbagai platform, karena jika
satu akun diretas, akun lainnya juga bisa terancam.
·
Pertimbangkan menggunakan manajer kata sandi
untuk menyimpan kata sandi yang kompleks dan menghindari penggunaan kata sandi
yang mudah ditebak.
2. Aktifkan Otentikasi Dua Faktor (2FA)
·
Otentikasi dua faktor menambah lapisan
perlindungan tambahan dengan mengharuskan verifikasi kedua (seperti kode yang
dikirim melalui SMS atau aplikasi autentikator) selain kata sandi.
·
Banyak platform (misalnya Google, Facebook, dan
email) menawarkan fitur ini, dan mengaktifkannya akan meningkatkan keamanan
akun Anda.
3. Perbarui Perangkat Lunak Secara Berkala
·
Perbarui sistem operasi, perangkat lunak, dan
aplikasi secara rutin untuk menutup celah keamanan yang mungkin dimanfaatkan
oleh peretas.
·
Gunakan antivirus dan firewall yang terupdate
untuk mendeteksi dan mencegah potensi ancaman dari malware atau virus.
4. Waspadai Phishing
·
Jangan mudah terjebak dalam email, pesan teks,
atau tautan yang mencurigakan yang meminta informasi pribadi, login, atau data
sensitif lainnya.
·
Periksa alamat pengirim dan pastikan itu berasal
dari sumber yang sah.
·
Hindari mengklik link langsung dalam email atau
pesan yang tidak dikenal, dan ketikkan alamat URL secara manual di browser.
5. Jaga Privasi di Media Sosial
·
Atur pengaturan privasi akun media sosial Anda
agar informasi pribadi tidak bisa diakses oleh sembarang orang.
·
Hati-hati dengan informasi yang dibagikan,
seperti lokasi, nomor telepon, atau detail pribadi lainnya. Jangan berbagi
hal-hal yang bisa mempermudah seseorang untuk melakukan penipuan atau
manipulasi.
6. Gunakan Jaringan yang Aman
·
Hindari menggunakan Wi-Fi publik untuk melakukan
transaksi sensitif atau mengakses akun pribadi. Jika perlu, gunakan VPN
(Virtual Private Network) untuk mengenkripsi koneksi Anda saat online.
·
Pastikan koneksi Anda aman (https://) saat
mengunjungi situs web atau melakukan transaksi online.
7. Pahami Keamanan Perangkat Anda
·
Gunakan perangkat yang dilindungi dengan kata
sandi atau biometrik (sidik jari, pengenalan wajah) untuk menghindari akses
tidak sah.
·
Hapus data sensitif dari perangkat yang sudah
tidak digunakan, dan pastikan data yang disimpan terenkripsi.
·
Jangan sembarangan mengunduh atau menginstal
perangkat lunak dari sumber yang tidak jelas, karena dapat mengandung malware
atau perangkat lunak berbahaya.
8. Edukasi Diri dan Orang Terdekat
·
Pahami berbagai jenis ancaman siber (seperti
phising, ransomware, malware) dan cara menghindarinya.
·
Berbagi pengetahuan dengan orang terdekat
tentang pentingnya menjaga keamanan digital, terutama bagi keluarga atau teman
yang kurang familiar dengan teknologi.
9. Lakukan Backup Data Secara Rutin
·
Backup data penting Anda secara teratur, baik
secara lokal (di hard drive eksternal) atau menggunakan layanan cloud yang
aman.
·
Dengan backup, Anda bisa mengurangi kerugian
jika terjadi serangan ransomware atau jika perangkat Anda hilang atau rusak.
10. Laporkan Kejahatan Siber
·
Jika Anda menjadi korban kejahatan siber,
laporkan ke pihak berwenang. Banyak negara memiliki lembaga yang menangani
laporan kejahatan siber, seperti polisi siber atau lembaga pengawas internet.
·
Melaporkan kejahatan siber dapat membantu pihak
berwenang melacak pelaku dan mencegah kejahatan serupa terjadi di masa depan.
11. Membangun Kebijakan Keamanan untuk Organisasi
·
Jika Anda bekerja di perusahaan, pastikan ada
kebijakan keamanan siber yang jelas dan penerapan pelatihan bagi karyawan.
·
Gunakan keamanan berlapis (defense in depth),
mulai dari pengamanan perangkat, aplikasi, hingga jaringan perusahaan.
12. Waspadai Perangkat IoT (Internet of Things)
·
Banyak perangkat yang terkoneksi dengan internet
(seperti kamera keamanan, lampu pintar, kulkas, dll) dapat menjadi celah bagi
kejahatan siber. Pastikan perangkat-perangkat ini aman dengan memperbarui
firmware dan menggunakan pengaturan keamanan yang tepat.
·
Matikan perangkat yang tidak perlu atau tidak
digunakan untuk meminimalisir potensi ancaman.
13. Lindungi Data Pribadi dengan Enkripsi
·
Enkripsi data adalah salah satu cara terbaik
untuk melindungi informasi pribadi Anda, baik itu di perangkat, aplikasi, atau
layanan cloud.
·
Gunakan aplikasi atau alat enkripsi untuk file
dan email yang mengandung informasi sensitif.
·
Jangan mudah percaya dan selalu waspada, jangan
mudah percaya pada seseorang yang baru saja kamu kenal. Kamu harus Tetap
waspada pada saat berselancar di internet hal tersebut karena banyak sekali
bahaya yang dapat mengancam. Selain itu Jangan asal dalam mencari situs
informasi di internet apalagi website.
·
Jangan bagikan data informasi pribadi Janganlah
mengupload segala sesuatu terkait dengan data diri dan informasi pribadi
kedalam media sosial, Salah satu yang sempat trend yang ramai dan menjadi
trending Instagram Story adalah fitur stiker Add Yours. Melalui fitur tersebut
pengguna instagram dapat mengikuti fitur tersebut dapat mengikutinya. serta
memulai sebuah tantangan yang bisa dilanjutkan oleh pengguna Instagram yang
lainnya. Yaitu membagikan data pribadi seperti menyebutkan nama panggilan, kota
tempat tinggal dan menunjukkan tanda tangan, tempat tanggal lahir. Selain itu
Ketika ada seseorang yang baru kamu kenal jangan membagikan dan memberikan
informasi prinadi apapun padanya, Apalagi seseorang tersebut menjanjikan hadiah
dan meminta data pribadi kamu.