Wasapada Penggunaan Mobile Banking

Dibalik kecanggihannya, kemudahan aplikasi m-banking memiliki risiko yang wajib di waspadai yaitu terjadinya aksi pencurian. Bila tak berhati-hati, teknologi ini dapat membawa risiko pembobolan rekening hingga tabungan terkuras habis. Modus pencurian melalui m-Banking semakin canggih. Para penjahat siber memanfaatkan kelengahan pengguna untuk mencuri data pribadi dan mengakses rekening bank mereka.

Mobile Banking (M-Banking) adalah layanan fitur sangat membantu masyarakat untuk melakukan transaksi keuangan, melakukan investasi dan berbagai jenis pembayaran. Kemudahan bertransaksi melalui layanan Mobile Banking atau m-Banking semakin menjadi-jadi, setelah industri perbankan mengembangkan aplikasi m-Banking menjadi aplikasi super yang bisa digunakan untuk melakukan investasi hingga berbagai jenis pembayaran.

Dibalik kecanggihannya, kemudahan aplikasi m-banking memiliki risiko yang wajib di waspadai  yaitu terjadinya aksi pencurian. Bila tak berhati-hati, teknologi ini dapat membawa risiko  pembobolan rekening hingga tabungan terkuras habis.

Dalam beberapa tahun terakhir, modus pencurian melalui m-Banking semakin canggih. Para penjahat siber memanfaatkan kelengahan pengguna untuk mencuri data pribadi dan mengakses rekening bank mereka. 

Modus Kejahatan Digital pada M-Banking

Kejahatan digital terus mengembangkan  cara untuk menipu pengguna M-Banking. Beberapa modus yang paling sering terjadi meliputi:

Impersonation adalah metode di mana pelaku menyamar sebagai pihak yang dipercaya, seperti bank, perusahaan investasi, atau fintech. Modus ini dilakukan untuk mencuri informasi penting seperti PIN, username, atau password. Pelaku biasanya menggunakan saluran komunikasi seperti:

Pesan di WhatsApp atau Telegram: Pelaku mengirim pesan palsu yang mengatasnamakan bank atau lembaga keuangan.

Email phishing: Pesan yang terlihat resmi tetapi berisi tautan ke situs palsu.

Media sosial: Akun palsu yang menawarkan promosi atau bantuan.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada lebih dari 340 kasus penipuan dengan modus impersonation di sektor keuangan sepanjang tahun 2024. Platform populer seperti Instagram dan website palsu menjadi sarana utama pelaku.

Phishing melibatkan penipuan melalui situs web, email, atau pesan teks palsu untuk mendapatkan data sensitif. Contoh yang umum terjadi adalah pengguna diarahkan ke situs web yang menyerupai halaman login m-Banking, tetapi sebenarnya adalah jebakan.

Malware sering disisipkan dalam aplikasi yang tidak resmi. Setelah diunduh, malware ini mencuri data m-Banking, termasuk PIN dan informasi pribadi lainnya.

Tips Efektif untuk Melindungi Akun M-Banking Anda

Untuk mencegah menjadi korban kejahatan digital, penting bagi setiap pengguna m-Banking untuk mengambil langkah pencegahan berikut:

Jaga Kerahasiaan Data

Jangan pernah membagikan PIN, username, atau password kepada siapa pun, bahkan kepada pihak yang mengaku sebagai bank.

Hindari mencatat PIN di tempat yang mudah diakses.

Gunakan Perangkat dan Aplikasi yang Aman

Pastikan Anda hanya mengunduh aplikasi m-Banking dari sumber resmi seperti Google Play Store atau App Store. Hindari menggunakan ponsel yang telah di-root atau di-jailbreak karena lebih rentan terhadap serangan malware.

Aktifkan Verifikasi Dua Langkah (2FA)

Tambahkan lapisan keamanan ekstra dengan mengaktifkan autentikasi dua langkah pada akun m-Banking Anda.

Pantau Notifikasi Transaksi

Periksa setiap notifikasi yang diterima. Jika ada transaksi mencurigakan, segera hubungi bank untuk memblokir rekening Anda.

Ganti PIN Secara Berkala

Ubah PIN secara rutin untuk mengurangi risiko penyalahgunaan.

Laporkan Kehilangan SIM Card

Jika kartu SIM Anda hilang, segera hubungi operator seluler dan bank untuk mencegah penyalahgunaan.

Logout Setelah Transaksi

Jangan biarkan akun Anda tetap terbuka setelah selesai bertransaksi. Selalu logout untuk menghindari akses tidak sah.

Hapus Data Sebelum Ganti Ponsel

Jika Anda mengganti ponsel, pastikan semua data m-Banking dihapus dari perangkat lama.


LINK TERKAIT